Tuesday, 19 April 2016

Jangan Dekati Zina




Saudara-saudaraku kaum muslimin,
            Sesungguhnya sudah jelas firman Allah dalam Kitab-Nya dan sabda Rasulullah “alaihi Wasallam dalam sunnahnya serta ijma’ para ulama tentang haramnya zina dan bahwasanya dia termasuk kekejian dan dosa besar.
            Tapi…, kita mendapati banyak kaum muslimin yang terjerumus ke dalam jurang kekejian ini, mereka mengikuti hawa nafsu dan syahwat mereka, lupa kepada Allah dan larangan-Nya, lupa kepada Rasulullah SAW dan sabdanya, lupa kepada para ulama dan nasehat-nasehatnya
Saudara-saudaraku …
Tidakkah anda ingat ucapan Allah ta’ala dalam kitab-Nya yang mulia
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek”.(Q.S.Al Isra :32)
           
            Dalam tafsir Kalamul Mannan, Syaikh Abdur Rahman Nashras Sa’dl berkata:
“Larangan Allah untuk mendekati zina itu lebih tegas daripada sekedar melarang perbuatannya, karena berarti Allah melarang semua yang menjurus kepada zinadan mengharamkan seluruh faktor-faktor yang mengarah kepadanya”.

`Maka bisa saya katakan, kalau jalan-jalan dan faktor-faktor yang menuju kepadanya saja dilarang, apalagi perbuatannya!,
            Sungguh amat keji perbuatan itu dan sungguh amat benar ucapan Allah SWT bahwa zina adalah Fahisyah yang dikatakan oleh syaikh Abdurrahman pula dalam tafsirnya: “Al Fahisyah adalah sesuatu yang dianggap sangat jelek dan keji oleh syariat, oleh akal sehat dan fitrah manusia, karena mengandung pelanggaran terhadap hak Allah, hak Wanita, hak Keluarganya atau suaminya dan merusak kehidupan rumah tangga serta tercampurnya (kacaunya) nasab keturunan”.
            Dan sering kali fahosyah di dalam Qur’an ataupun hadits dimaksud dengan zina.
Demi Allah, sesungguhnya zina adalah dosa besar… dan bukan masalah kecil.
            Ibnu Mas’ud pernah bertanya tentang dosa-dosa besar kepada Rasulullah SAW:
Aku berkata :’Wahai Rasulullah…, dosa apakah yang paling besar disisi Allah?”
Beliau bersabda : “Engkau menjadikan bersama Allah sekutu yang lain, padahal ida menciptakan kamu”.
Dia (Ibnu Mas’ud) berkata : “kemudian apa?’
Beliau bersabda: “Engkau membunuh anak kamu karena khawatir dia makan bersama kamu”’
Dia (Ibnu Mas’ud) berkata : “kemudian apa?’
Beliau bersabda: “Engkau berzina dengan isteri tetanggamu”.
Kemudian Rasulullah SAW membacakan ayat (tentang sifat-sifat hamba-hamba Allah Ar Rahman) Di antaranya Allah berfirman

والذين لا يدعون مع الله إلها آخر ولا يقتلون النفس التي حرم الله إلا بالحق ولا يزنون ومن يفعل ذلك يلق أثاما
يضاعف له العذاب يوم القيامة ويخلد فيه مهانا

“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina”.(Q.S.Al Furqan 68-69)
          Demikianlah yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. Bahkan Rasulullah SAW mengatakan bahwa yang paling banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka adalah mulut dan farji (kemaluan). Beliau bersabda

“Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka adalah mulut dan kemaluan”.(H.R.At-Turmudzi dan dia berkata hadits ini shahih).
Maka pantaslah kalau tentang hal ini Imam Ahmad mengatakan “Aku tidak tahu ada dosa yang lebih besar setelah membunuh jiwa daripada zina”.
          Dan Ibnu Mas’ud berkata :
 “tidaklah muncul riba dan zina pada suatu desa kecuali Allah akan , mengizinkan kehancurannya”.
          Maka, jelaslah masalah buruknya zina, Allah mengatakan bahwa zina adalah perbuatan keji dan jalan yang sangat buruk. Raullullah bersabda bahwa zina adalah dosa besar yang banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka, demikian pula para ulama. Sedangkan akal sehat dan fitrah bisa kita tanyakan  pada diri kita sendiri….Bagaiman jika istri kita sendiridizinai…? Atau ibu kita? Atau anak perempuan kita? Atau kakak dan adik perempuan kita?
Demikianlah cara berfikir yang diajarkan Rasululah SAW ketika datang kepadanya seorang pemuda dan berkata : “Wahai Rasulullah izinkan aku untuk berzina!”.
Maka para sahabat segera melarangnya dengan marah, Kemudian Rasulullah SAW bersabda : “Mendekatlah !” Maka dia mendekat kepadanya, kemudian beliau bersabda: “Duduklah !” Maka dia duduk.
Kemudian beliau bersabda :
“Sukakah kalau itu terjadi pada ibumu ?” Dia menjawab : “Tidak, Demi Allah, aku sebagai jaminan untukmu”.
Beliau bersabda : “Demikian pula manusia seluruhnya tidak suka zina terjadi pada ibu-ibu mereka”.
Kemudian beliau bertanya lagi :” Sukakah kalau itu terjadi pada anak perempuanmu ?” Dan pemuda itu menjawab seperti tadi. Demikianlah selanjutnya beliau bertanya jika itu terjadi pada saudara perempuannya, bibinya dan seterusnya. Atau sebagaimana yang diriwayatkan Imam Ahmad dalam musnadnya.
          Dan cukup untuk mencontohkan marahnya seseorang karena cemburu, apa yang diriwayatkan oleh Al-Bukhori dan Muslim dari Sa’ad bin Ubadah R.A bahwa dia berkata:
“Kalau aku melihat seorang laki-lakibersama istiriku, akan aku pukul dengan pedangku tanpa aku maafkan”.
Bagaimana pendapat anda dengan kecemburuan Sa’ad bin Ubadah ? Jangan kalian anggap ini berlebihan !
          Ketahuilah bahwa inilah yang hak, bahkan kalau ada seorang yang tidak marah ketika melihat istrinya bersama laki-laki lain maka inilah yang disebut Rasulullah SAW dengan “Dayyuts” yang tidak akan masuk surga. Dengarlah apa kata Rasulullah SAW ketika mendengar ucapan Sa’ad R.A :

“Apakah kalian heran dengan kecemburuan Sa’ad? Demi Allah aku akan lebih cemburu dari padanya, dan Allah lebih cemburu daripadaku. Dan karena kecemburuan itulah Allah mengharamkan seluruh fahisyah yang lahir ataupun yang bathin”.(H.R. Al-Bukhari dan Muslim)

Saudara-saudara kaum muslimin,
          Hati-hatilah terhadap perbuatan zina! Dan janganlah masuk ke dalam jalan-jalan yang mendekati zina. Sesungguhnya sabar untuk tidak masuk ke jalan-jalan tersebut lebih mudah daripada sabar untuk tidak berzina ketika sudah ada di dalamnya. Maka janganlah mendekati zina dan janganlah masuk ke dalam jalan-jalan yang mendekatinya. Dan diantara jalan-jalan tersebut adalah:
Pertama : Memandang wanita dan aurat termasuk wajahnya.
                   Ini sangat erat sekai hubungannya dengan zina, hingga Allah berfirman






قل للمؤمنين يغضوا من أبصارهم ويحفظوا فروجهم ذلك أزكى لهم إن الله خبير بما يصنعون

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".(q.s. An Nur ;30).

            Demikian pada Allah memerintahkan kepada wanita agar menahan pandangannya terhadap laki-laki dan menjaga kemaluannya serta menutup auratnya. Allah berfirman

وقل للمؤمنات يغضضن من أبصارهن ويحفظن فروجهن ولا يبدين زينتهن إلا ما ظهر منها وليضربن بخمرهن على جيوبهن ولا يبدين زينتهن إلا لبعولتهن أو آبائهن أو آباء بعولتهن أو أبنائهن أو أبناء بعولتهن أو إخوانهن أو بني إخوانهن أو بني أخواتهن أو نسائهن أو ما ملكت أيمانهن أو التابعين غير أولي الإربة من الرجال أو الطفل الذين لم يظهروا على عورات النساء ولا يضربن بأرجلهن ليعلم ما يخفين من زينتهن وتوبوا إلى الله جميعا أيها المؤمنون لعلكم تفلحون

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.:(Q.S. An-nur :31)
           
            Jadi jelas menyaksikan TV atau Video, dimana tampil wanita-wanita dengan membuka aurat dan berhias (tabarruj) termasuk jalan kepada zina yang diharamkan oleh Allah. Demikian pula majalah-majalah, atau gambar-gamabar.

Kedua : Pendengaran
            Pendengaran bisa menjadi jalan mendekati zina, bila mendengarkan nyanyian-nyanyian wanita yang bukan mahramnya. Apalagi dengan diiringi musik, dan isinya tentang cumbu dan rayu atau cinta dan kasih dan lain-lain. Oleh karena itu Allah berfirman kepada isteri-isteri Nabi SAW yang mereka itu adalah contoh teladan bagi seluruh kaum wanita muslimah :
يا نساء النبي لستن كأحد من النساء إن اتقيتن فلا تخضعن بالقول فيطمع الذي في قلبه مرض وقلن قولا معروفا
Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik, (Q.S Al-Ahzab : 32)

Ketiga : Pergaulan bebas antara laki-laki dan wanita
            Ini adalah jalan yang paling banyak menjerumuskan manusia kepada zina. Betapa banyak perzinahan terjadi yang penyebabnya adalah perkenalan mereka di kantor, atau keakraban mereka di sekolah, atau perjumpaan mereka di kendaraan umum dll.  

Allah Ta’ala berfirman;
“Kalau kamu meminta kepada mereka sesuatu kebutuhan, mintalah dari balik hijab (tabir), yang demikian lebih suci bagi hatimu dan hati mereka”. (Q.S Al-Ahzab :53)

Keempat : Kholwat (berduaan) dengan seorang wanita yang bukan mahramnya, ini lebih berbahaya dari yang ketiga.

            Tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang bukan mahramnya kecuali yang ketiganya adalah syaithon. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas R.A, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“janganlah sekali-kali seorang (diantara kalian) berduaan dengan wanita, kecuali dengan mahramnya”.(H.R. Al-Bukhari dan Muslim.
Dan beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda :
“Janganlah sekali-kali kalian masuk ke tempat wanita”.(H.R.Al Bukhari dan Muslim)
Maka berkatalah seorang dari kalangan Anshor : Bagaimana pendapatmu kalau wanita tersebut adalah ipar? Maka beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab:
“Ipar adalah maut”(H.R. Bukhari dan Muslim).
            Maka termasuk jalan mendekati zina, perginya seorang perempuan dengan supirnya, tinggalnya seorang laki-laki di rumah bersama pembantu perempuannya atau lainnya dari bentuk-bentuk kholwat walaupun asalnya berniat baik, seperti mengantarkan wanita ke tempat tertentu.
            Demikianlah wahai kaum musliminseluruh jalan-jalan kepada zina sudah Allah tutup. Dan semua itu sudah Allah haramkan dalam satu ayat

ولا تقربوا الزنى إنه كان فاحشة وساء سبيلا
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.(Q.S. Al-Isra 32)

Dan Rasulullah telah mengatakan dalam satu haditsnya

Dari Abu Hurairah R.A dari Nabi SAW, bahwa be;iau bersabda : “Telah ditulis atas anak Adam nasibnya (bagiannya) dari zina, maka dia pasti menemuinya, zina kedua matanya adalah memandang, zina kakinya dala melangkah, zina hatinya adalah berharap dan berangan-angan, dan dibenarkan yang demikian oleh farjinya atau didustakan”.


Dan dalam riwayat lain beliau bersabda
“Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium”. (H.R Muslim dan Abu Dawud)

            Wahai kaum muslimin, kembalilah kepada Allah, sesungguhnya Allah telah memerintahkan dengan wasiat, sedangkan wasiat lebih sekedar dari perintah agr menjauhi seluruh fahisyah (perbuatan keji).

“….Dan janganlah kamu mendekati fahisyah yang tampak atau yang tersembunyi, dan janganlah membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan hak, Demikian itu yang diwasiatkan oleh tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami”.(Q.S Al-An’am :15)

Dan juga Allah mengatakan bahwa diantara sifat-sifat orang mu’min yang akan beruntung adalah orang yang menjaga kemaluannya dari zina:

“….Dan orang-orang yang menjaga kemaluan mereka kecuali terhadap istri-istri mereka dan budak perempuan yang mereka miliki maka mereka tidak tercela. Barangsiapa mencari selain itu maka merkalah orang-orang yang melampaui batas”.(Q.S Al Mu’minun : 5-7).

Maka kembalilah pada Allah…., sesungguhnya Allah akan membalas mereka yang berbuat Ihsan dengan Ihsan, yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan fahisyah.
Firman Allah :
“ Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, supaya Dia memberi balasan kepada orang yang berbuat kejlekan atas apa-apa yang mereka kerjakan, dan Allah balas orang-orang yang berbuat Ihsan, yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan fahisyah kecuali dosa-dosa kecil. Sesungguhnya Allah Maha Luas Ampunan-Nya”.(Q.S An Najm :31-32)

Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah mempersiapkan kenikmatan-kenikmatan dan kelezatan kelezatan disisi-Nya  yang jauh lebih baik dan lebih kekal untuk orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah serta menjauhi dosa-dosa besar dan fahisyah. Firman Allah Ta’ala :

“Dan sesuatu apa pun yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakal. dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf”.(Q.S. Asy Syura : 36-37).

            Wahai kaum muslimin kepada Allah…dan bertaubatlah kepada-Nya.. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyanyang.


Friday, 8 April 2016

Keutamaan Al-Qur'an




Faedah

                Yang disebut orang yang ahli dalam Al-Qur’an adalah orang yang hafal Al-Qur’an dan senantiasa membacanya, apalagi dengan memahami arti dan maksudnya. Dan yang dimaksud “bersama-sama malaikat” adalah, ia termasuk golongan yang memindahkan Al-Qur’anul karim dari Lauhul Mahfudz dan menyampaikannya kepada orang lain melalui bacaannya. Dengan demikian, keduanya memiliki pekerjaan yang sama. Juga dapat berarti; ia akan bersama para malaikat pada hari Mahsyar nanti. Dan orang yang terbata-bata membaca Al-Quran akan memperoleh dua pahala, satu pahala karena bacaannya, dan satunya lagi karena kesungguhannya mempelajari Al-Qur’an berkali-kali. Tetapi bukan berarti pahalanya akan melebihi pahala ahli Al-Qur’an. Orang yang ahli membaca Al-quran tentu akan memperoleh derajat istimewa, yaitu bersama para malaikat khusus. Maksud yang sebenarnya , bahwa banyak bersusah payah mempelajari Al-Qur’an akan menghasilkan pahala ganda, sewhingga tidak semestinya kita meninggalkan bacaan Al-Qur’an, walaupun menghadapi kesulitan dalam membacanya.
                Mulia Ali Qari rah.a. meriwayatkan dari Thabrani dan Baihaqi, “Barangsiapa membaca Al-Qur’an sedangkan ia tidak hafal, m
aka ia akan memperoleh pahala dua kali lipat. Dan Barangsiapa benar-benar ingin menghafal Al-Qur’an tapi tidak mampu, tetapi ia terus membacanya, maka Allah akan membangkitkannya pada hari Mahsyar dengan para hafizh Al-Qur’an.

Diambil dari Buku Himpunan Fadhilah Amal dalam Sub Fadhilah Al-Qur’an
Judul asli : Fada’il Qur’an
Penulis : Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahwi rah.a.

Penerjemah: A.Abdurrahman Ahmad, Ali mahfudzi, Harun Ar-Rasyid

Penerbit : Ash-Shaff

Wednesday, 6 April 2016

Keutamaan Alquran dan Mempelajarinya



Faedah

            Dalam sebagian besar kitab, hadits ini diriwayatkan dengan menggunakan huruf wa (dan), sebagaimana terjemahan di atas. Dari keutamaan yang disebutkan menurut terjemahan di atas dioeruntukkan bagi orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain. Namun didalam beberapa kitab lainnya, ada yang diriwayatkan dengan menggunakan huruf aw (atau), sehingga apabila akan diterjemahkan akan memiliki arti,’ yang terbaik adalah yang belajar Al-Qur’an saja atau yang mengajarkan Al-Qur’an saja,” Keduanya akan mendapatkan derajat yang utama
            Al-Qur’an adalah inti agama. Menjaga dan menyebarkannya berarti menegakkan agama, sehingga sangat jelas keutamaan mempelajari dan mengajarkannya, walaupun bentuknya berbeda-beda. Yang paling sempurna adalah mempelajarinya, dan akan lebih sempurna lagi apabila mengetahui maksud dan kandungannya. Dan yang terendah adalah sekedar mempelajari bacaannya saja. Rasulullah SAW, menguatkan hadits di atas dengan sebuah hadits dari Sa’id bin Sulaim rah.a. secara mursal bahwa barang siapa mempelajari Al-Qur’an, tetapi ia menganggap bahwa orang lain yang telah diberi kelebihan yang lain lebih utama darinya, berarti ia telah menghina nikmat Allah SWT, yang dikaruniakan kepadanya, yaitu taufik untuk mempelajari Al-Qur’an.

            Sebagaimana akan diterangkan dalam hadits-hadits selanjutnya, Al-Qur’an itu lebih tinggi daripada kalam lainnya sehingga diyakini bahwa mengajarkannya itu lebih utama daripada segalanya. Disebutkan di dalam hadits lainnya oleh Mulla Ali Qari rah.a., bahwa barangsiapa yang menghafal Al-Qur’an, maka ia telah menyimpan ilmu kenabian di dalam kepalanya. Sahal Tustari rah.a. berkata, “Tanda-tanda cinta kepada Allah SWT, adalah menanamkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an di dalam hatinya,” Diterangkan dalam Syarah At-Tihya bahwa di antara golongan orang yang mendapatkan naungan. Arsy Ilahi pada hari Kiamat yang penuh ketakutan adalah orang yang mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak dan orang yang mempelajari Al-Qur’an ketika kanak-kanak,  dan selalu menjaganya 






Diambil dari Buku Himpunan Fadhilah Amal dalam Sub Fadhilah Al-Qur’an
Judul asli : Fada’il Qur’an
Penulis : Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahwi rah.a.

Penerjemah: A.Abdurrahman Ahmad, Ali mahfudzi, Harun Ar-Rasyid

Penerbit : Ash-Shaff

Wednesday, 2 March 2016

Dengan mengingat Allah SWT hati menjadi tenang



Diterbitkan oleh Sarana Syiar Sunnah
Ditulis Oleh Ummu Hasan dan Abu Ihsan Al Atsary
Judul Buku: Meraih Kebahagiaan Tanpa Batas

            Saudaraku, yang menginginkan ketenangan dan ketentraman……….

            Ketahuilah bahwa ketenangan bukanlah sesuatu yang bias kita buat dan kita ciptakan. Bukan pula sesuatu yang bias kita perjual belikan.

            Namun ketenangan dan ketentraman itu datangnya dari Allah  Kebahagiaan dan ketentraman hati adalah karunia Allah yang dia berikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Untuk itu, Allah telah memberikan jalan dan arahan yang jelas untuk meraihnya. Dia berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗأَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.(Q.S.Ar-ra’du:28)

                Sungguh, berdzikir dan mengingat Allah, kabut kecemasan dan kesedihan akan sirna. Dengan mengingat Allah pula, akan mengangkat segala kesulitan, kepanikan dan keresahan. Sebab barangsiapa mengingat Allah, niscaya Dia akan mengingatnya. Siapa yang diingat oleh Allah, niscaya ia akan mendapat pertolongan-Nya. Allah berfirman :

فاذكروني أذكركم واشكروا لي ولا تكفرون
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) -Ku. (Q.S.Al-Baqarah: 152)

Allah berkata :

“Aku berbuat sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhdapn-Ku. Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku pada dirinya maka Aku akan mengingatnya pada diri-Ku dan apabila ia mengingat-Ku dalam suatu kumpulan maka Aku akan mengingatnya dalam kumpulan yang lebih baik daripadanya (Muttafaqun ,alaih)

            Berdzikir dan mengingat Allah SWT, akan menyelamtkan jiwa dari kesedihan, keletihan dan kegoncangan. Bahkan dzikir merupakan cara termudah meraih keberuntungan, kesuksesan dan kebahagiaan.

            Jiwa yang lapang, hati yang tenang ataupun perasaan yang nyaman, semua tergantung kepada banyak sedikitnya kita berdzikir dan mengingat Allah SWT. Sebab dzikir menyimpan nilai-nilai kepasrahan kepada-Nya, kembali dan bertaubat kepada-Nya, berprasangka baik kepada-Nya, serta menanti anugerah ketenangan dari-Nya. Sesungguhnya Allah SWT Maha dekat dan mendengar hamba yang berdoa kepada-Nya.
           
            Karenanya wahai saudaraku, baik di kala suka maupun duka, di saat lapang ataupun sempit, di waktu sehat maupun sakit, isilah hatimu dengan mengingat Allah, basahilah lisanmu dengan puji-pujian kepada_nya. Mohonlah dengan penuh kerendahan, ketundukan dan kekhusyukan. Sebutlah berulang kali nama-nama-Nya yang husna. Jangan pernah bosan untuk menyanjung-Nya, memanjatkan doa, dan memohon ampun kepada-Nya.
“Ingatlah Allah ketika kamu dalam keadaan senang niscaya Dia akan mengingatmu ketika kamu dalam keadaan sempit” (Hadits riwayat al-Hakim(6303) dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Jamii (2961)

            Jika kita mampu melakukannya niscaya hidup ini akan dipenuhi dengan anugerah kebahagiaan, kenyamanan, kegembiraan, pencerahan dan kemakmuran.

         فآتاهم الله ثواب الدنيا وحسن ثواب الآخرة والله يحب المحسنين
Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. (Q.S Ali Imran:148).