Saudara-saudaraku kaum muslimin,
Sesungguhnya sudah jelas
firman Allah dalam Kitab-Nya dan sabda Rasulullah “alaihi Wasallam dalam
sunnahnya serta ijma’ para ulama tentang haramnya zina dan bahwasanya dia
termasuk kekejian dan dosa besar.
Tapi…, kita mendapati
banyak kaum muslimin yang terjerumus ke dalam jurang kekejian ini, mereka
mengikuti hawa nafsu dan syahwat mereka, lupa kepada Allah dan larangan-Nya,
lupa kepada Rasulullah SAW dan sabdanya, lupa kepada para ulama dan
nasehat-nasehatnya
Saudara-saudaraku …
Tidakkah anda ingat ucapan Allah ta’ala dalam kitab-Nya yang mulia
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek”.(Q.S.Al Isra :32)
Dalam tafsir Kalamul
Mannan, Syaikh Abdur Rahman Nashras Sa’dl berkata:
“Larangan Allah untuk mendekati zina itu lebih tegas daripada sekedar
melarang perbuatannya, karena berarti Allah melarang semua yang menjurus kepada
zinadan mengharamkan seluruh faktor-faktor yang mengarah kepadanya”.
`Maka bisa saya katakan, kalau jalan-jalan dan faktor-faktor yang menuju
kepadanya saja dilarang, apalagi perbuatannya!,
Sungguh amat keji
perbuatan itu dan sungguh amat benar ucapan Allah SWT bahwa zina adalah
Fahisyah yang dikatakan oleh syaikh Abdurrahman pula dalam tafsirnya: “Al
Fahisyah adalah sesuatu yang dianggap sangat jelek dan keji oleh syariat, oleh
akal sehat dan fitrah manusia, karena mengandung pelanggaran terhadap hak
Allah, hak Wanita, hak Keluarganya atau suaminya dan merusak kehidupan rumah
tangga serta tercampurnya (kacaunya) nasab keturunan”.
Dan sering kali fahosyah
di dalam Qur’an ataupun hadits dimaksud dengan zina.
Demi Allah, sesungguhnya zina adalah dosa besar… dan bukan masalah kecil.
Ibnu Mas’ud pernah
bertanya tentang dosa-dosa besar kepada Rasulullah SAW:
Aku berkata :’Wahai Rasulullah…, dosa apakah yang paling besar disisi
Allah?”
Beliau bersabda : “Engkau menjadikan bersama Allah sekutu yang lain,
padahal ida menciptakan kamu”.
Dia (Ibnu Mas’ud) berkata : “kemudian apa?’
Beliau bersabda: “Engkau membunuh anak kamu karena khawatir dia makan
bersama kamu”’
Dia (Ibnu Mas’ud) berkata : “kemudian apa?’
Beliau bersabda: “Engkau berzina dengan isteri tetanggamu”.
Kemudian Rasulullah SAW membacakan ayat (tentang sifat-sifat hamba-hamba
Allah Ar Rahman) Di antaranya Allah berfirman
والذين لا يدعون مع الله إلها آخر ولا يقتلون النفس التي حرم الله إلا بالحق ولا يزنون ومن يفعل ذلك يلق أثاما
يضاعف له العذاب يوم القيامة ويخلد فيه مهانا
“Dan orang-orang yang tidak menyembah
tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang
siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa
(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat
dan dia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina”.(Q.S.Al Furqan
68-69)
Demikianlah
yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. Bahkan Rasulullah SAW mengatakan
bahwa yang paling banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka adalah mulut dan
farji (kemaluan). Beliau bersabda
“Yang paling banyak menjerumuskan
manusia ke dalam neraka adalah mulut dan kemaluan”.(H.R.At-Turmudzi dan dia
berkata hadits ini shahih).
Maka pantaslah kalau tentang hal ini
Imam Ahmad mengatakan “Aku tidak tahu ada dosa yang lebih besar setelah
membunuh jiwa daripada zina”.
Dan
Ibnu Mas’ud berkata :
“tidaklah muncul riba dan zina pada suatu desa
kecuali Allah akan , mengizinkan kehancurannya”.
Maka,
jelaslah masalah buruknya zina, Allah mengatakan bahwa zina adalah perbuatan
keji dan jalan yang sangat buruk. Raullullah bersabda bahwa zina adalah dosa
besar yang banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka, demikian pula para
ulama. Sedangkan akal sehat dan fitrah bisa kita tanyakan pada diri kita sendiri….Bagaiman jika istri
kita sendiridizinai…? Atau ibu kita? Atau anak perempuan kita? Atau kakak dan
adik perempuan kita?
Demikianlah cara berfikir yang diajarkan
Rasululah SAW ketika datang kepadanya seorang pemuda dan berkata : “Wahai Rasulullah
izinkan aku untuk berzina!”.
Maka para sahabat segera melarangnya
dengan marah, Kemudian Rasulullah SAW bersabda : “Mendekatlah !” Maka dia
mendekat kepadanya, kemudian beliau bersabda: “Duduklah !” Maka dia duduk.
Kemudian beliau bersabda :
“Sukakah kalau itu terjadi pada ibumu ?”
Dia menjawab : “Tidak, Demi Allah, aku sebagai jaminan untukmu”.
Beliau bersabda : “Demikian pula manusia
seluruhnya tidak suka zina terjadi pada ibu-ibu mereka”.
Kemudian beliau bertanya lagi :” Sukakah
kalau itu terjadi pada anak perempuanmu ?” Dan pemuda itu menjawab seperti
tadi. Demikianlah selanjutnya beliau bertanya jika itu terjadi pada saudara
perempuannya, bibinya dan seterusnya. Atau sebagaimana yang diriwayatkan Imam
Ahmad dalam musnadnya.
Dan
cukup untuk mencontohkan marahnya seseorang karena cemburu, apa yang
diriwayatkan oleh Al-Bukhori dan Muslim dari Sa’ad bin Ubadah R.A bahwa dia
berkata:
“Kalau aku melihat seorang
laki-lakibersama istiriku, akan aku pukul dengan pedangku tanpa aku maafkan”.
Bagaimana pendapat anda dengan
kecemburuan Sa’ad bin Ubadah ? Jangan kalian anggap ini berlebihan !
Ketahuilah
bahwa inilah yang hak, bahkan kalau ada seorang yang tidak marah ketika melihat
istrinya bersama laki-laki lain maka inilah yang disebut Rasulullah SAW dengan
“Dayyuts” yang tidak akan masuk surga. Dengarlah apa kata Rasulullah SAW ketika
mendengar ucapan Sa’ad R.A :
“Apakah kalian heran dengan kecemburuan
Sa’ad? Demi Allah aku akan lebih cemburu dari padanya, dan Allah lebih cemburu
daripadaku. Dan karena kecemburuan itulah Allah mengharamkan seluruh fahisyah
yang lahir ataupun yang bathin”.(H.R. Al-Bukhari dan Muslim)
Saudara-saudara kaum muslimin,
Hati-hatilah
terhadap perbuatan zina! Dan janganlah masuk ke dalam jalan-jalan yang
mendekati zina. Sesungguhnya sabar untuk tidak masuk ke jalan-jalan tersebut
lebih mudah daripada sabar untuk tidak berzina ketika sudah ada di dalamnya.
Maka janganlah mendekati zina dan janganlah masuk ke dalam jalan-jalan yang
mendekatinya. Dan diantara jalan-jalan tersebut adalah:
Pertama : Memandang wanita dan aurat
termasuk wajahnya.
Ini
sangat erat sekai hubungannya dengan zina, hingga Allah berfirman
قل للمؤمنين يغضوا من أبصارهم ويحفظوا فروجهم
ذلك أزكى لهم إن الله خبير بما يصنعون
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah
lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat".(q.s. An Nur ;30).
Demikian pada Allah
memerintahkan kepada wanita agar menahan pandangannya terhadap laki-laki dan
menjaga kemaluannya serta menutup auratnya. Allah berfirman
وقل للمؤمنات يغضضن من أبصارهن ويحفظن فروجهن ولا يبدين زينتهن إلا ما ظهر منها وليضربن بخمرهن على جيوبهن ولا يبدين زينتهن إلا لبعولتهن أو آبائهن أو آباء بعولتهن أو أبنائهن أو أبناء بعولتهن أو إخوانهن أو بني إخوانهن أو بني أخواتهن أو نسائهن أو ما ملكت أيمانهن أو التابعين غير أولي الإربة من الرجال أو الطفل الذين لم يظهروا على عورات النساء ولا يضربن بأرجلهن ليعلم ما يخفين من زينتهن وتوبوا إلى الله جميعا أيها المؤمنون لعلكم تفلحون
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya,
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan
janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang
beriman supaya kamu beruntung.:(Q.S. An-nur :31)
Jadi jelas menyaksikan TV
atau Video, dimana tampil wanita-wanita dengan membuka aurat dan berhias
(tabarruj) termasuk jalan kepada zina yang diharamkan oleh Allah. Demikian pula
majalah-majalah, atau gambar-gamabar.
Kedua : Pendengaran
Pendengaran bisa menjadi
jalan mendekati zina, bila mendengarkan nyanyian-nyanyian wanita yang bukan
mahramnya. Apalagi dengan diiringi musik, dan isinya tentang cumbu dan rayu
atau cinta dan kasih dan lain-lain. Oleh karena itu Allah berfirman kepada
isteri-isteri Nabi SAW yang mereka itu adalah contoh teladan bagi seluruh kaum
wanita muslimah :
يا نساء النبي لستن كأحد من النساء إن اتقيتن فلا تخضعن بالقول فيطمع الذي في قلبه مرض وقلن قولا معروفا
Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain,
jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah
orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik, (Q.S
Al-Ahzab : 32)
Ketiga : Pergaulan bebas antara laki-laki dan wanita
Ini adalah jalan yang
paling banyak menjerumuskan manusia kepada zina. Betapa banyak perzinahan
terjadi yang penyebabnya adalah perkenalan mereka di kantor, atau keakraban
mereka di sekolah, atau perjumpaan mereka di kendaraan umum dll.
Allah Ta’ala berfirman;
“Kalau kamu meminta kepada mereka sesuatu kebutuhan, mintalah dari balik
hijab (tabir), yang demikian lebih suci bagi hatimu dan hati mereka”. (Q.S
Al-Ahzab :53)
Keempat : Kholwat (berduaan) dengan seorang wanita yang bukan mahramnya,
ini lebih berbahaya dari yang ketiga.
Tidaklah seorang
laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang bukan mahramnya kecuali yang
ketiganya adalah syaithon. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas R.A, bahwa Rasulullah
SAW bersabda:
“janganlah sekali-kali seorang (diantara kalian) berduaan dengan wanita,
kecuali dengan mahramnya”.(H.R. Al-Bukhari dan Muslim.
Dan beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda :
“Janganlah sekali-kali kalian masuk ke tempat wanita”.(H.R.Al Bukhari dan
Muslim)
Maka berkatalah seorang dari kalangan Anshor : Bagaimana pendapatmu kalau
wanita tersebut adalah ipar? Maka beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab:
“Ipar adalah maut”(H.R. Bukhari dan Muslim).
Maka termasuk jalan
mendekati zina, perginya seorang perempuan dengan supirnya, tinggalnya seorang
laki-laki di rumah bersama pembantu perempuannya atau lainnya dari bentuk-bentuk
kholwat walaupun asalnya berniat baik, seperti mengantarkan wanita ke tempat
tertentu.
Demikianlah wahai kaum
musliminseluruh jalan-jalan kepada zina sudah Allah tutup. Dan semua itu sudah
Allah haramkan dalam satu ayat
ولا تقربوا الزنى إنه كان فاحشة وساء سبيلا
Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang
buruk.(Q.S. Al-Isra 32)
Dan Rasulullah telah mengatakan dalam satu
haditsnya
Dari Abu Hurairah R.A dari Nabi SAW, bahwa
be;iau bersabda : “Telah ditulis atas anak Adam nasibnya (bagiannya) dari zina,
maka dia pasti menemuinya, zina kedua matanya adalah memandang, zina kakinya
dala melangkah, zina hatinya adalah berharap dan berangan-angan, dan dibenarkan
yang demikian oleh farjinya atau didustakan”.
Dan dalam riwayat lain beliau bersabda
“Kedua tangan berzina dan zinanya adalah
meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan
zinanya adalah mencium”. (H.R Muslim dan Abu Dawud)
Wahai
kaum muslimin, kembalilah kepada Allah, sesungguhnya Allah telah memerintahkan
dengan wasiat, sedangkan wasiat lebih sekedar dari perintah agr menjauhi
seluruh fahisyah (perbuatan keji).
“….Dan janganlah kamu mendekati fahisyah
yang tampak atau yang tersembunyi, dan janganlah membunuh jiwa yang diharamkan
Allah kecuali dengan hak, Demikian itu yang diwasiatkan oleh tuhanmu kepadamu
supaya kamu memahami”.(Q.S Al-An’am :15)
Dan juga Allah mengatakan bahwa diantara
sifat-sifat orang mu’min yang akan beruntung adalah orang yang menjaga
kemaluannya dari zina:
“….Dan orang-orang yang menjaga kemaluan
mereka kecuali terhadap istri-istri mereka dan budak perempuan yang mereka
miliki maka mereka tidak tercela. Barangsiapa mencari selain itu maka merkalah
orang-orang yang melampaui batas”.(Q.S Al Mu’minun : 5-7).
Maka kembalilah pada Allah…., sesungguhnya
Allah akan membalas mereka yang berbuat Ihsan dengan Ihsan, yaitu orang-orang
yang menjauhi dosa-dosa besar dan fahisyah.
Firman Allah :
“ Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada
di langit dan apa yang ada di bumi, supaya Dia memberi balasan kepada orang
yang berbuat kejlekan atas apa-apa yang mereka kerjakan, dan Allah balas
orang-orang yang berbuat Ihsan, yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar
dan fahisyah kecuali dosa-dosa kecil. Sesungguhnya Allah Maha Luas
Ampunan-Nya”.(Q.S An Najm :31-32)
Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah
mempersiapkan kenikmatan-kenikmatan dan kelezatan kelezatan disisi-Nya yang jauh lebih baik dan lebih kekal untuk
orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah serta menjauhi dosa-dosa
besar dan fahisyah. Firman Allah Ta’ala :
“Dan sesuatu apa pun yang diberikan
kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah
lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada
Tuhan mereka, mereka bertawakal. dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa
besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi
maaf”.(Q.S. Asy Syura : 36-37).
Wahai
kaum muslimin kepada Allah…dan bertaubatlah kepada-Nya.. Sesungguhnya Dia Maha
Pengampun dan Maha Penyanyang.