Diterbitkan
oleh Sarana Syiar Sunnah
Ditulis
Oleh Ummu Hasan dan Abu Ihsan Al Atsary
Judul Buku: Meraih Kebahagiaan Tanpa Batas
Saudaraku, yang menginginkan
ketenangan dan ketentraman……….
Ketahuilah bahwa ketenangan bukanlah
sesuatu yang bias kita buat dan kita ciptakan. Bukan pula sesuatu yang bias
kita perjual belikan.
Namun ketenangan dan ketentraman itu
datangnya dari Allah Kebahagiaan dan
ketentraman hati adalah karunia Allah yang dia berikan kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Untuk itu, Allah telah memberikan jalan dan arahan yang
jelas untuk meraihnya. Dia berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا
وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗأَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.(Q.S.Ar-ra’du:28)
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.(Q.S.Ar-ra’du:28)
Sungguh, berdzikir dan mengingat Allah, kabut
kecemasan dan kesedihan akan sirna. Dengan mengingat Allah pula, akan
mengangkat segala kesulitan, kepanikan dan keresahan. Sebab barangsiapa
mengingat Allah, niscaya Dia akan mengingatnya. Siapa yang diingat oleh Allah,
niscaya ia akan mendapat pertolongan-Nya. Allah berfirman :
فاذكروني أذكركم واشكروا
لي ولا تكفرون
Karena
itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) -Ku.
(Q.S.Al-Baqarah: 152)
Allah
berkata :
“Aku
berbuat sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhdapn-Ku. Aku selalu bersamanya
jika ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku pada dirinya maka Aku akan
mengingatnya pada diri-Ku dan apabila ia mengingat-Ku dalam suatu kumpulan maka
Aku akan mengingatnya dalam kumpulan yang lebih baik daripadanya (Muttafaqun
,alaih)
Berdzikir dan mengingat Allah SWT,
akan menyelamtkan jiwa dari kesedihan, keletihan dan kegoncangan. Bahkan dzikir
merupakan cara termudah meraih keberuntungan, kesuksesan dan kebahagiaan.
Jiwa yang lapang, hati yang tenang
ataupun perasaan yang nyaman, semua tergantung kepada banyak sedikitnya kita
berdzikir dan mengingat Allah SWT. Sebab dzikir menyimpan nilai-nilai
kepasrahan kepada-Nya, kembali dan bertaubat kepada-Nya, berprasangka baik
kepada-Nya, serta menanti anugerah ketenangan dari-Nya. Sesungguhnya Allah SWT
Maha dekat dan mendengar hamba yang berdoa kepada-Nya.
Karenanya wahai saudaraku, baik di
kala suka maupun duka, di saat lapang ataupun sempit, di waktu sehat maupun
sakit, isilah hatimu dengan mengingat Allah, basahilah lisanmu dengan
puji-pujian kepada_nya. Mohonlah dengan penuh kerendahan, ketundukan dan kekhusyukan.
Sebutlah berulang kali nama-nama-Nya yang husna. Jangan pernah bosan untuk
menyanjung-Nya, memanjatkan doa, dan memohon ampun kepada-Nya.
“Ingatlah
Allah ketika kamu dalam keadaan senang niscaya Dia akan mengingatmu ketika kamu
dalam keadaan sempit” (Hadits riwayat al-Hakim(6303) dan dishahihkan oleh
al-Albani dalam Shahih al-Jamii (2961)
Jika kita mampu melakukannya niscaya
hidup ini akan dipenuhi dengan anugerah kebahagiaan, kenyamanan, kegembiraan,
pencerahan dan kemakmuran.
فآتاهم
الله ثواب الدنيا وحسن ثواب الآخرة والله يحب المحسنين
Karena
itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di
akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. (Q.S Ali
Imran:148).